Pusat Informasi dan Publikasi MAN 3 Majalengka

Thursday, July 25, 2024

MAN 3 Majalengka Jadi Role Model Adiwiyata

Majalengka (Humas) 25 Juli 2024 – MAN 3 Majalengka menerima kunjungan studi tiru MTsN 7 Majalengka untuk belajar lebih lanjut tentang program Adiwiyata. Sebagai madrasah yang telah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi, MAN 3 Majalengka menjadi contoh inspiratif bagi madrasah lain.


Dalam kunjungan ini, Ibu Hj. Ela Nurlaela, M.Pd. menyambut baik kedatangan tamu dan menyampaikan apresiasi atas minat MTsN 7 Majalengka untuk mengembangkan program serupa. Turut hadir Wakamad Bidang Akademik, Kesiswaan dan Humas.

Program Adiwiyata sendiri merupakan upaya untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan. MAN 3 telah berhasil menerapkan berbagai program inovatif untuk mencapai tujuan tersebut.


Tim Adiwiyata MAN 3 Majalengka yang diketuai oleh Bapak M. Nashrudin Falah, S.Pd.I. berbagi pengalaman dan strategi yang telah mereka lakukan. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Diskusi yang hangat juga terjadi antara kedua belah pihak, memungkinkan terjadinya pertukaran ide dan pengalaman.


Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi MTsN 7 untuk mengembangkan program Adiwiyata di madrasah mereka. Dengan semangat yang sama, diharapkan MTsN 7 juga dapat meraih prestasi serupa di masa mendatang.

#Adiwiyata #MAN3Majalengka

Wednesday, July 24, 2024

Paskibra MAN 3 Majalengka Semangat Latihan Intensif Persiapan Pengibaran Bendera HUT RI ke-79 di Kecamatan Jatiwangi

Majalengka (Humas) - Puluhan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) MAN 3 Majalengka tengah menjalani latihan intensif demi persiapan pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 di Kecamatan Jatiwangi.

Latihan ini dilaksanakan di Lapangan dan dipimpin langsung oleh pelatih berpengalaman dari TNI dan Polri. Para anggota Paskibra digembleng dengan berbagai materi pelatihan, seperti:
 * Pelatihan baris-berbaris
 * Pelatihan pengibaran bendera
 * Pelatihan tata upacara
 * Pelatihan fisik dan mental

Latihan ini bertujuan untuk melatih kekompakan, kedisiplinan, dan kesiapan mental para anggota Paskibra dalam melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Kepala MAN 3 Majalengka, Hj. Ela Nurlaela, M.Pd, mengungkapkan rasa bangganya terhadap para anggota Paskibra yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam latihan.
"Saya harap dengan latihan intensif ini, para anggota Paskibra dapat tampil dengan maksimal dan penuh khidmat pada saat pengibaran bendera nanti," ujarnya.
Pengibaran bendera HUT RI ke-79 di Kecamatan Jatiwangi rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2024. Paskibra MAN 3 Majalengka akan bertugas mengibarkan bendera Merah Putih di Lapangan Kecamatan Jatiwangi.

Kontributor : Siti Solihat
Editor : Nana Misnara

Hari Anak Nasional Momentum Berangus Judol di Kalangan Pelajar



Judol atau judi online menjadi fenomena menakutkan yang akhir-akhir ini merusak semua sendi kehidupan. Judi yang dulunya hanya dilakukan oleh kalangan tertentu di tempat-tempat tertentu dan hanya di waktu-waktu tertentu saja, hari ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di tempat mana saja dan dalam waktu kapan saja.

Keadaan seperti ini tidak terlepas dari kemudahan bertransaksi elektronik melalui dunia maya. Pada dasarnya teknologi ini sejatinya dimanfaatkan untuk kemajuan peradaaban yang baik. Tapi seperti kepingan mata uang selalu memiliki wajah yang berbeda di sisi lainnya. Kemajuan ini juga dimanfaatkan untuk memudahkan tindak kejahatan.  

tingkat bahaya dari judol ini sudah merambah ke mana-mana. Hal ini bahkan menjadi program prioritas pemerintah saat ini untuk memberantas dan membumihanguskan judol sampai ke akar-akarnya. Karena tindak pidana yang dilakukan oleh para penjudi online sebagai effek lanjutannya sudah meresahkan dan pemberitaan tindak kriminalnya tidak lagi menjadi barang yang sulit di temukan berbagai media.

Pelajar Kecandual Judol

Pelaku judol sangat tidak mengenal usia. Di kalangan pelajar pun, ditemukan banyak pelaku judol dari yang baru coba-coba maupun yang sudah kecanduan. Lingkungan cyber yang memanjakan para pelajar untuk berperilaku layaknya para penjudi profesional dalam melakukan taruhan, menjadikan para pelajar banyak yang terjatuh dalam jebakan judol.

Sebagaimana siklus perjudian, judol pada awalnya menyuguhkan kamuflase kemenangan yang menggiurkan. Hal ini yang membuat para pelajar tertarik untuk mencobanya. Ketertarikan ini bisa karena faktor lingkungan dimana pelajar yang lain sudah mencobanya terlebih dahulu, atau ada pengaruh di luar lingkungan pelajar yang mengkontaminasinya. 

Faktor kebutuhan akan aktualisasi diri pun tak luput dari penyebab kecanduan para pelajar terhadap perjudian ini. Aktualisasi para pelajar sebagai bentuk eksistensi dirinya pada lingkungan membutuhkan finansial yang terbilang tidak sedikit. Kebutuhan yang pada hakikatnya bukan primer ini kerap mendasari para pelajar terjerumus judol.

Minimnya literasi hukum juga bisa menjadi alasan para pelajar bertransaksi di judi digital. Ketidaktahuan sanksi hukum atas perilaku menyimpang berbau pidana ini melatarbelakangi para pelajar memilih untuk mempunyai hobby judi. Walaupun sebenarnya sesuatu yang jamak difahami oleh awam sekalipun bahwa judi melanggar norma hukum, namun karena abai akhirnya para pelajar keasyikan berjudi online.



Hari Anak Momentum Berangus Judol

Hari anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 bulan Juli, selalu dirayakan sebagai Hari Raya-nya anak-anak. Di hari ini anak-anak se Indonesia dimanjakan dengan ucapan selamat dari pihak-pihak yang berkepentingan. Ucapan yang disampaikan baik melalui lisan via video ataupun melalui tulisan di beragam media cetak dan elektronik. 

Menurut hemat penulis, ucapan selamat ini jangan sampai berhenti pada kalimat verbal dan teks yang terbatas kebermanfaatannya. Ucapan selamat pada dasarnya mengandung makna menularkan kebahagiaan dari si pemberi ucapan ke penerimanya. Agar makna ini meluas kemanfaatannya, maka kristalisasi ucapan menjadi tindakan nyata sangat diperlukan,

Begitu juga, tindakan nyata untuk menyelamatkan anak-anak yang nota bene masih pelajar dari jeratan judi online menjadi signifikan. Penyelamatan yang harus difahami sebagai upaya menjaga generasi agar mampu dititipi asa meneruskan perjuangan bangsanya. karena tanpa ikhtiar penyelamatan ini, para pelajar akan terus termanipulasi oleh mashsyurnya judol sebagai gaya hidup.

Upaya ini dalam hemat penulis harus lahir batin. Sebagaimana salah satu lirik dalam lagu kebangsaan kita, "Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya". Membangunkan kejiwaaan para pelajar akan bahaya judol dan menyadarkannya untuk menghindar. Kejiwaan para pelajar yang masih labil diarahkan dan dimasnifestasikan ke dalam karya-karya yang bermanfaat. 

Dalam usaha yang bersifat batiniyah ini dibutuhkan kematangan strategi dan kepiawaian membangun situasi. Karena hari ini situasi sudah terlanjur menghendaki terjerumusnya para pelajar ke buaian judol. Maka reka kondisi harus nahkodai para orang dewasa yang sadar dan para pelajar yang belum terjerumus. Hal itu sendiri menjadi atmosfer pembeda yang diniscayakan mampu menyelamatkan perahu para pelajar menuju pelabuhan masa depannya.

Usaha batiniyah ini bisa berupa pendalaman pemahaman keagamaan dan pencerahan literasi. Tentu upaya ini harus melibatkan para ahli di bidangnya dan para penggerak yang mau dan mampu terlibat dalam agenda besar ini. Peran para guru agama di sekolah dan guru-guru lainnya untuk mengajarkan moral dan ahlakul karimah ke kalangan pelajar menjadi urgen. Agar proses pencerahan ini berjalan dengan optimal karena didukung oleh ahlinya.

Dengan pencerahan literasi pula, para pelajar didorong untuk memilih beragam konsentrasi dan aktifitas yang dapat menjauhkannya dari judol. Hasanah berabagai keilmuan yang dipelajari akan memudahkan para pelajar terbiasa untuk merangkai kesehariannya dengan perilaku dan kebiasaan yang positif. yang pada akhirnya diharapkan mampu memberangus hal negatif terlebih judol.

Beriringan dengan usaha batin, usaha lahir melalui kegiatan-kegiatan kreatif akan mampu membawa para pelajar kembali ke rel nya. Daya kreatif yang seolah dibungkam oleh kebiasaan memainkan jempol di arena judi online harus dihidupkan kembali. karena dengan kreatifitas itulah para pelajar bisa berdayaguna dan melepaskan pengaruh lingkungan yang tidak baik tadi.

Sekolah selaku wahana tempat tumbuhkembangnya harus mampu menciptakan program-program unggulan pemberangus judol pada para pelajar didalamnya. Dimulai dari pencegahan yang massif sampai pada penindakan yang selayaknya perlu dilakukan, sebagai usaha tanpa henti untuk menghentikan gerak laju judol ini,

Akhirnya, penulis selaku pendidik mengajak semua lingkungan pendidikan, yang terdiri dari sekolah, keluarga dan masyarakat, untuk bahu membahu saling membantu menanggulangi bahaya judol di kalangan pelajar dan mengembalikan masa depan para pelajar yang cerah dan mencerahkan tanpa judol. 

Di tulis di Ruang Guru MAN 3 Majalengka pada 24 Juli 2024 oleh Firman Saefatullah

Monday, July 22, 2024

Upacara Bendera di MAN 3 Majalengka: Semangat Baru, Karakter Baik

Majalengka, 22 Juli 2024 - Upacara bendera di MAN 3 Majalengka pada hari Senin (22/7) berlangsung dengan khidmat, dipimpin oleh Bu Hanna Fatma Khoiruzzahro, S.Sos.I. Dalam amanatnya, Bu Hanna menyampaikan "sarapan" berupa saran dan harapan untuk para siswa di tahun ajaran baru 2024/2025.
"Sarapan" yang dimaksud Bu Hanna adalah semangat baru dan karakter baik yang harus dimiliki oleh para siswa. Beliau menekankan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk seperti bolos, tidak mengerjakan tugas, dan rasa malas.

Bu Hanna berharap para siswa MAN 3 Majalengka dapat menjadi pribadi yang rajin, memiliki ilmu yang tinggi, dan adab yang mulia. Hal ini sejalan dengan keinginan kami dan orangtua kalian agar menjadi generasi penerus bangsa yang sukses di dunia dan akhirat.
Upacara bendera ini menjadi momen awal bagi para siswa MAN 3 Majalengka untuk memulai tahun ajaran baru dengan semangat baru dan tekad yang kuat. Diharapkan dengan arahan dan bimbingan dari para guru, para siswa dapat mencapai cita-cita mereka dan mengharumkan nama MAN 3 Majalengka.

Kontributor : Hanna Fatma Khoiruzzahro
Editor : Nana Misnara

Sunday, July 21, 2024

Pembina Baru Semangati Pengurus OSIS dan MPK dengan Surat Al Insyirah




Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesunggguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, dua ayat dalam surat al Insyirah ini yang harus menjadi prinsip khidmah Osis dan MPK, ujar Firman Saefatullah selaku pembina Baru OSIS/MPK MAN 3 Majalengka dalam sambutan perdananya di rapat gabungan OSIS/MPK, Jum'at, 19/07/2024. 

Dalam dinamika berorganisasi tidak luput dari adanya masalah yang sejatinya harus di hadapi, tapi tidak jarang pengurus organisasi merasa sudah melakukan banyak hal untuk mengatasinya tapi tidak juga teratasi, sehingga kerap menimbulkan perasaan putus asa dan tidak sedikit juga yang kemudian menyerah. dalam situasi seperti ini Firman dalam sambutannya menyemangati para pengurus OSIS/MPK untuk tetap bertahan.

Firman menyitir ayat yang diulangi dua kali dalam surat al Insyirah, Fa Inna ma'al 'usri yusro inna ma'a 'usri yusro. Lebih lanjut Firman yang sebelumnya menjadi pembina Pramuka ini menjelaskan, bahwa disebutkannya berulang itu menegaskan bahwa isi kandungan ayat tersebut benar-benar harus dipedomani dalam kehidupan sehari-hari, dan cocok sekali dijadikan prinsip berkhidmah di dalam organisasi OSIS maupun MPK.

Pengurus OSIS/MPK itu adalah pelajar-pelajar pilihan, yang mempunyai potensi dan mau mengaktualisasikan potensinya itu untuk berkhidmah ke Madrasah. Firman menyebutkan ada beberapa kriteria pelajar dalam menyikapi pilihan berorganisasi.

Ada pelajar yang mengetahui bahwa dia mempunyai potensi dan mau mengaktulisasikannya untuk bermaslahat melalui organisasi, ada pelajar yang mengetahui bahwa dia berpotensi tapi tidak mau mengaktulisasikannya dengan berorganisasi. Dan para pengurus OSIS/MPK ini sudah berada dalam pilihan yang benar, tegas Firman.



Di akhir sambutan Firman mengingatkan Pengurus Osis dan MPK untuk tidak mudah menyerah dalam berbagai situasi. Karena kita harus meyakini bahwa kita merupakan solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Kalau kita ragu akan kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah maka kita akan rugi, karena kita akan mudah lari dari permasalah yang ada. 

Dalam pertemuan yang dihadiri hampir semua pengurus OSIS/MPK itu juga di isi dengan evaluasi program kerja. Baik kegiatan yang sudah di lakukan oleh OSIS dan MPK di setengah tahun ke belakang, maupun evaluasi dan reorientasi rencana kerja setengah tahun kedepan.   

Wednesday, July 17, 2024

Matsama Sebagai Penguatan Moderasi Beragama di MAN 3 Majalengka

Jatiwangi, Humas MAN 3 Majalengka. Sebagai upaya penguatan sikap moderat, MAN 3 Majalengka mengadakan kajian moderasi beragama dalam rangkaian kegiatan Matsama Tahun Pelajaran 2024-2025 . Materi Moderasi Beragama ini disampikan pada hari Selasa, 16 Juli 2024. Bertindak selaku penyaji materi adalah H. Agus Jamaluddin. S.Ag. M.Pd, guru MAN 3 Majalengka.


Dalam awal pemaparannya Agus menjelaskan urgensi moderasi beragama sebagai solusi keberagaman dan fitrah kemanusiaan. Secara fitrah maka manusia disuguhkan dengan berbagai perbedaan baik perbedaan agama, suku, bahasa dan budaya. Allah SWT menegaskan dalam Alqur’an surat Al hujurot ayat 13 bahwa manusia sejatinya diciptakan dengan perbedaan jenis kelamin, perbedaan bangsa dan suku dengan tujuan agar saling mengenal satu sama lainnya.

"Dengan kefitrahan manusia itu mengharuskan kita menerima perbedaan, tumbuhkanlah ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan) dan tentunya ukhuwah islamiyah (persaudaraan islam). " tambahnya.

Dalam penjelasannya, pemateri menyampaikan kepada peserta didik MAN 3 Majalengka untuk menjalankan agama menumbuhkan prnsip tawassuth (tengah-tengah), tawazun (seimbang) dan sifat toleransi (menghargai hak-hak orang lain)Secara inti, moderasi beragama pada prinsipnya adalah untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dari pengaruh-pengaruh ekstrimisme dan radikalisme. Moderasi beragama mengajarkan agar tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrim kiri.

Di akhir kegiatan penguatan moderasi beragama, Agus Jamaluddin menyampaikan harapannya semoga dari kegiatan ini peserta didik MAN 3 Majalengka dapat menanamkan sikap moderat dan perilaku toleran dalam kehidupan bermasyarakat luas.

Kontributor : H. Agus Jamaluddin

#mantika #MAN3majalengka #madrasahmajubermutumendunia #kemenagri
@kemenag_majalengka @kemenag_jabar @kemenag_ri @penmad_majalengka

===================================

Ikuti terus Kegiatan MAN 3 Majalengka di Media Sosial Kami :

Website : man3majalengka.sch.id

Instagram : @man3majalengka

Facebook : MAN 3 Majalengka

YouTube : MAN 3 Majalengka

TikTok : man3majalengka

====================================