Pusat Informasi dan Publikasi MAN 3 Majalengka

Monday, February 26, 2024

Pelantikan Bantara MAN 3 Majalengka

Humas-Mantika (26/02/2024) Sebanyak 46 calon bantara mengikuti rangkaian kegiatan pelantikan yang di gelar di MAN 3 Majalengka selama 2 hari, Sabtu dan Ahad, 24-25 Februari 2024.

Dalam amanahnya pada upacara Pembukaan, Subhanudin, M.S.I mewakili mabigus mengharapkan peserta untuk mengikuti kegiatan dengan penuh kesungguhan, karena pasca pelantikan harus sudah langsung berkegiatan dan diharapkan menjadi pioneer dalam berbagai kegiatan Madrasah.

Pelantikan tahun ini diisi dengan berbagai bentuk kegiatan yang menjadi prasyarat wajib calon Bantara diantaranya Uji ulang SKU oleh Pembina, Wide Game, Scout Adventure berupa perjalanan, Scout Got Talent dan lomba tekpram.

selanjutnya, Firman Saefatullah, M. Pd, selaku pembina Pramuka Putra dalam keterangannya menyebutkan bahwa pelantikan ini bukan hanya sebagai kenaikan tingkat dalam kepramukaan, tapi diharapkan mempunyai makna lebih sebagai peningkatan literasi dan kompetensi anak pramuka yang bisa digunakan sebagai bagian problem solving dalan kegiatan kepramukaan selanjutnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Kwartir Ranting Jatiwangi, Dewan Guru MAN 3 Majalengka, Purna dewan Ambalan, relawan PMR, PKS dan jurnalis Mantika.


Kontributor : Firman Saefatullah. M.Pd





Ekskul Paskibra MAN 3 Majalengka ikuti Greget Paskribaka

Humas -Mantika . 25/02/02024 - Sebanyak tujuh siswa dari MAN 3 Majalengka dengan penuh semangat mengikuti kegiatan acara Paskibraka bernama "Greget" yang diselenggarakan di Lapangan Tenis Sekda Majalengka. Acara ini bertujuan untuk membentuk karakter, kejujuran, keberanian, dan disiplin siswa-siswa yang terlibat.

Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB dengan upacara pembukaan yang meriah. Para peserta Paskibraka dari MAN 3 Majalengka terlihat begitu semangat dan siap untuk menjalankan tugas mulianya sebagai pembawa bendera dan penegak kedisiplinan.

Sekda Majalengka, sebagai tuan rumah, menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias. Beliau berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus memberikan semangat dan wawasan positif kepada generasi muda dalam membangun karakter yang kuat untuk masa depan bangsa.

Adapun rangkaian kegiatan acara "Greget" Paskibraka ini melibatkan berbagai kegiatan seperti perkenalan PPI 2023, latihan gabungan PBB dasar, materi, games, serta fashion show dan kabaret. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan kepedulian sosial pada para peserta.

Kepala Madrasah MAN 3 Majalengka, Ibu Hj. Ela Nurlaela, M.Pd, mengungkapkan kebanggaannya terhadap partisipasi siswa-siswinya dalam acara ini. Beliau berharap melalui kegiatan Paskibraka "Greget" ini, siswa dapat membawa pulang pengalaman berharga dan nilai-nilai positif yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga kegiatan Paskibraka "Greget" ini dapat terus menjadi wahana pembentukan karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas, serta menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk mengadakan kegiatan serupa.

Kontributir : Siti Solihat. S.Pd




Peringatan Isra Mi’raj dan Gerakan Literasi MAN 3 Majalengka

 

Jatiwangi – Humas Mantika (26/2/2024). MAN 3 Majalengka menggelar acara peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1445 H/2024 M, dengan mengambil tema " Semangat Isra Mi’raj Wujudkan Generasi Taat Ibadah". Acara ini juga bersamaan dengan Gerakan Literasi Madrasah dengan tema “ Dengan Membaca Terbuka Jendela Dunia, Dengan Menulis Terukir Inspirasi Jiwa”.

Kedua acara yang digelar serentak pagi ini di lapangan upacara mengetengahkan berbagai lomba seperti sholat berjamaah, mendongeng isra mi’raj dan muroqqi. Adapun Lomba Gerakan Literasi Madrasah yaitu Lomba Mengulas Buku. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika MAN 3 Majalengka dan dibuka oleh wakil kepala bidang akademik Moh. Nashruddin Falah. S.Pd.I mewakili kepala MAN 3 Majalengka.

Dalam sambutannya, Moh Nashruddin mengajak para siswa untuk mengambil hikmah Isra Miraj, perjalanan Rasulullah SAW ke langit ketujuh, Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. “Momentum kita pagi ini adalah memperingati perjalanan di malam hari yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.Peristiwa Isra Miraj sendiri terjadi pada tanggal 27 Rajab di tahun ke-8 kenabian” papar Nashruddin.

Pada bagian lain Nashruddin mengajak para siswa untuk lebih giat lagi membaca dan memantapkan Gerakan Literasi di MAN 3 Majalengka.

 

Kontributor : H. Agus Jamaluddin. S.Ag . M.Pd

 






 

Tuesday, February 13, 2024

Inovasi Teknologi Biologi Siswa Kelas X

    Pembelajaran dengan inovasi yang menggunakan metode konvensional memungkinkan siswa mempraktikkan materi yang diajarkan menjadi lebih mudah. Dalam pembelajaran Biologi kelas X pada MAN 3 Majalengka, Dra. Aat Atmiawati guru mata pelajaran Biologi menerapkan metode ini untuk pembelajaran.


1. Membuat Tempe

    Bioteknologi konvensional tempe adalah metode tradisional yang digunakan untuk menghasilkan tempe. Proses ini melibatkan fermentasi kedelai dengan bantuan mikroorganisme Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae.

    Proses dimulai dengan merendam kedelai dalam air selama beberapa jam untuk menghilangkan kulit luar dan memudahkan fermentasi. Kemudian, kedelai direbus hingga matang dan dikeringkan. Setelah itu, kedelai yang sudah dikeringkan dicampur dengan starter tempe yang mengandung spora Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae.

    Campuran kedelai dan starter tempe kemudian diinkubasi dalam wadah tertutup selama 24-48 jam pada suhu yang tepat (biasanya sekitar 30-40 derajat Celsius). Selama proses inkubasi, mikroorganisme dalam starter tempe akan tumbuh dan menghasilkan enzim yang mengubah kedelai menjadi tempe. Enzim ini akan mengubah protein kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna dan juga memberikan aroma dan rasa khas tempe.

    Setelah proses fermentasi selesai, tempe siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut menjadi berbagai hidangan. Tempe yang dihasilkan melalui bioteknologi konvensional ini memiliki tekstur yang padat dan rasa yang khas. Proses ini telah digunakan selama berabad-abad dan masih menjadi metode utama dalam produksi tempe secara tradisional.


2. Membuat Tapai Ketan dan Singkong

    Tapai merupakan makanan tradisional Indonesia hasil fermentasi dari beras ketan atau singkong sebagai bahan baku, dengan mengikutsertakan aktivitas kapang dan khamir yang terdapat dalam ragi. 

     Mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape adalah Saccharomyces cerevisiae. Ini merupakan mikroorganisme berupa jamur dengan sel tunggal atau uniseluler yang lebih dikenal dengan sebagai ragi. Saccharomyces cerevisiae secara alami tumbuh pada buah-buahan, seperti kurma, anggur, beri, apel, persik, dan juga biji-bijian, misalnya gandum dan barley. Mikroorganisme ini juga telah digunakan sejak ribuan tahun lalu untuk membuat makanan, salah satunya adalah roti.

   Tapai mengalami proses fermentasi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang akan menyebabkan perubahan sifat bahan pangan. Dalam proses pembuatan tapai terjadi perubahan dari karbohidrat menjadi glukosa oleh jamur Aspergillus oryzae, kemudian glukosa diubah menjadi alkohol oleh jamur Saccharomyces cerevisiae, sedangkan rasa asam pada tapai terjadi karena alkohol diubah menjadi asam asetat oleh bakteri Acetobacter aceti. Tapai memiliki rasa asam manis dan mengandung alkohol, namun tetap dianggap halal karena proses fermentasi yang melibatkan ragi.