Majalengka (Humas MAN 3) – MAN 3 Majalengka menggelar upacara bendera merah putih yang bertepatan dengan Hari Kesadaran Nasional pada Senin (18/11/2024). Upacara ini berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh seluruh siswa, kepala madrasah, wakil kepala, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), serta mahasiswa PPK (Praktek Profesi Keguruan) dari STAI PUI Majalengka.
Pada kesempatan ini, Pembina upacara adalah Ibu Siti Solihat, S.Pd., yang akrab disapa Bu Ihat. Upacara kali ini dipimpin oleh petugas dari kelas XI-D yang menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
Dalam amanatnya, Ihat menyampaikan pesan inspiratif yang menggugah semangat para peserta upacara. Ia mengibaratkan kehidupan sebagai sebuah buku catatan kosong yang siap untuk diisi. "Kehidupan ibarat buku catatan kosong," ujar Ihat membuka amanatnya.
Ihat memberikan beberapa poin penting dalam amanatnya yang berkaitan dengan makna kehidupan:
1. Menuliskan Kalimat: Baik atau Buruk, Pilihan di Tangan Kalian
"Kalian semua memiliki kendali atas kehidupan kalian. Pilihan untuk menuliskan kalimat baik atau buruk ada di tangan kalian sendiri, karena pensil dan penanya ada di tangan kalian," ucap Ihat. Ia mengajak para siswa untuk senantiasa menuliskan hal-hal positif dan memilih keputusan yang baik dalam setiap langkah kehidupan.
2. Kalimat yang Telah Ditulis Tak Selalu Bisa Dihapus
Bu Ihat menekankan bahwa setiap tindakan dan keputusan yang telah diambil akan meninggalkan jejak, baik itu baik maupun buruk. "Ingatlah, kalimat yang telah kalian tulis tak selalu bisa dihapus. Oleh karena itu, pikirkan setiap tindakan sebelum kalian lakukan," pesannya.
3. Usahakan Agar Kelak Kalian Tak Malu Saat Membaca Kembali Tulisan Kalian
"Buatlah catatan hidup kalian yang membanggakan, yang nantinya kalian tidak akan malu saat membacanya kembali di masa depan," lanjut Ihat. Pesan ini mengajak siswa untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik dan menjaga integritas dalam setiap tindakan.
4. Rencana dan Pengalaman di Lembaran yang Sama
Ihat mengingatkan bahwa lembaran kehidupan akan diisi dengan berbagai rencana dan pengalaman. "Jangan hanya berencana, tetapi juga tuliskan pengalaman yang kalian dapatkan dalam perjalanan hidup. Jadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran yang berharga," jelasnya.
5. Kertasmu Akan Habis, Bijaksanalah dalam Menggunakannya
Sebagai penutup, Ihat mengingatkan bahwa waktu yang dimiliki setiap orang terbatas. "Lembaran kehidupan kita tidak akan selalu ada. Kertas kehidupan kalian akan habis suatu saat nanti, maka bijaksanalah dalam menggunakannya," tuturnya, memberikan motivasi kepada para siswa untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Upacara yang berlangsung dengan tertib ini diakhiri dengan doa dan salam penutup. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Ihat diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh peserta upacara untuk mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal positif dan bermanfaat.
Kontributor : Siti Solihat
Editor : Nana Misnara
No comments:
Post a Comment